Thursday, March 18, 2010

Pit Onthel


Sepeda adalah sebuah alat transportasi roda dua yang dijalankan tenaga manusia. Sepeda pertama kali dibuat di negara Prancis pada 1791. Pada tahun 1817 Baron Von Drais de Sauerbrun membuat sepeda kayu tanpa pedal yang pertama. Sepeda ini disebut Hobby Horse (sepeda kuda-kudaan). Dan pada 1839 sepeda memakai pedal pertama kali digunakan, namun bentuknya juga sangat lucu, karena roda depan besar sementara roda belakang kecil. Sehingga cara memakainya pun dibutuhkan keterampilan akrobatik.

Sepeda telah hadir di masyarakat Indonesia sejak akhir abad ke-19.Masuknya sepeda-sepeda tersebut tentu tak lepas dari peran Belanda yang menjajah Indonesia. Pada zaman penjajahan sampai dengan sekitar 1970, sepeda onthel adalah alat transportasi favorit di kawasan perkotaan. Sepeda yang dipakai para kolonial kala itu dibawa dari negara asalnya. Baru setelah itu sepeda mulai dipakai para bangsawan, para misionaris dan saudagar kaya.

Di pedesaan, sepeda onthel merupakan barang mewah. Hanya pejabat, orang kaya, atau kaum bangsawan tersebutlah yang mempunyai sepeda onthel. Merek sepeda onthel yang dipakai pada saat itu menentukan derajat ekonomi pemakainya. Sebagai contoh, sepeda ontheldengan merek Gazelle dan Simplex merupakan sepeda yang dipakai golongan atas. Golongan dibawahnya kebanyakan memakai merek Batavus, Philips, Raleigh, Fongers, Humber, dan lain-lain.

Fiets, begitu para kolonial ini menyebut (menamakan) sepeda. Namun, karena lidah Jawa tak fasih, orang lantas menyebut dengan “pit”.

Sementara onthel dimaksudkan mengayuh, jadi sepeda onthel ini artinya sepeda yang di kayuh.

Menginjak 1970, keberadaan sepeda onthel buatan Eropa, Belanda, dan Inggris mulai digantikan buatan China merek Phoenix.
Jenis sepeda Phoenix yang sangat laku saat itu adalah jenis Jengki, selain bentuk fisik sepeda yang sesuai dengan orang Indonesia, harganya pun relatif terjangkau. Pada 1980-an, jenis sepeda yang paling diminati masyarakat adalah jenis sepeda federal atau sepeda gunung (MTB) selain bentuknya yang lebih sporty, juga ada yang dilengkapi dengan pengatur kecepatan sehingga memudahkan pengendaranya untuk mengayuh sepeda sesuai dengan medan yang dilewati.
Harga dan merek sepeda MTB sangat bervariasi. Di tahun tersebut sepeda benar-benar merupakan alat transportasi terbanyak yang dipakai masyarakat Indonesia dari semua golongan. Hal ini terbukti dengan sering dan banyaknya acara-acara funbike yang diselenggarakan di berbagai daerah dan diikuti ratusan atau bahkan ribuan peserta. Hingga kini sepeda MTB masih bertahan dengan teknologi yang terus dikembangkan, terutama peningkatan kualitas materialnya. Contohnya, sekarang ini dapat dijumpai sepeda MTB dengan bahan serat karbon sehingga kuat dan ringan. Tentu untuk menebusnya diperlukan kocek yang lumayan banyak. Dengan kondisi demikian, pengendara sepeda MTB dengan pakaian khusus bersepeda yang sering kita jumpai dijalan, rata-rata golongan menengah ke atas karena sepeda yang mereka pakai berharga di kisaran Rp2 juta ke atas.

Sumber:

http://mediaindonesia.com/index.php?ar_id=MzE4Nzg=
http://sang-pemulung.blogspot.com/2007_10_01_archive.html
http://iwanul.wordpress.com/category/uncategorized/

0 comments:

Related Posts with Thumbnails
 

About

Text

Recycle Posts Copyright © 2009 Communityiwanul